Keok

Naskah ini dilindungi hak cipta apabila hendak mementaskan harap hubungi kontak idrf

Keok

Penulis

Ibed S. Yuga

Tahun

2010

Panjang

27
halaman

Karakter

6

Genre

Realis

Rating Umur

18+

Peringatan Konten

Dalam naskah ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan fisik, perjudian, dan kejahatan terorganisir. Pembaca disarankan untuk berhati-hati.

Sinopsis

Di sebuah desa di Bali yang bernama Desa Tangluh, kehidupan bergerak seputar tajen atau sabung ayam. Masyarakat desa tidak hanya menjadikan tajen sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sumber penghasilan bagi sebagian orang. Salah satunya adalah Made Surya dan Luh Sandat, sepasang suami istri yang berjualan makanan di arena tajen. Namun, di balik keseharian mereka, tersimpan dilema yang perlahan-lahan kian lama memuncak dan terkuak.

Suatu ketika, Made Surya membutuhkan uang untuk biaya upacara ngaben ayahnya. Dengan terpaksa, ia pun menyerahkan ayam kesayangannya untuk diadu oleh Komang Kober—seorang penjudi ulung dan penyelenggara tajen yang disegani. Alih-alih menang, Made Surya harus meratapi nasib karena ayamnya kalah dan mati saat diadu. Ia pun semakin tertekan, lebih-lebih ia hanya mengandalkan penghasilan dari dagangan istrinya yang tak seberapa.

Di sisi lain, diam-diam Komang Kober ternyata mengincar Luh Sandat dan berkeinginan untuk menyingkirkan Made Surya. Bersama Suwala—seorang polisi yang korup dan culas—ia menyusun strategi licik agar Made Surya terjebak dalam skema tajen ilegal dengan harapan ditangkap saat penggerebekan. Komang Kober pun meminta Made Surya untuk menjadi penyewa taji sabung ayam yang dimilikinya dengan dalih ingin membantu keuangannya.

Namun, rencana busuk Komang Kober dan Suwala ternyata didengar oleh Jero Mangku seusai sembahyang di Pura Puseh. Jero Mangku pun memberitahukan hal itu kepada Made Surya yang juga pergi bersembahyang. Mengetahui hal tersebut, Made Surya pun mendesak Komang Kober untuk mengakui niatan sebenarnya. Amarah Made Surya semakin memuncak ketika mengetahui istrinya juga bermain di belakang. Betapa terpukulnya ia ketika mengetahui bahwa anak yang sempat dikandung Luh Sandat sebelum akhirnya meninggal dalam kandungan adalah anak Komang Kober.

Dengan tubuh gemetar dan amarah terbakar, Made Surya mengambil sebuah taji dan menikam tubuh Komang Kober. Namun, naas, Komang Kober membalikkan taji itu dan Made Suryalah yang bersimbah darah. Di bawah cahaya bulan purnama, Made Surya tergeletak tak berdaya seperti ayam-ayam yang pernah bertarung di arena itu. Sementara itu, Komang Kober melarikan diri, meninggalkan taji-taji dan perbuatannya yang keji.

Naskah hanya dapat diakses oleh member. Silahkan masuk atau mendaftar jika Anda belum terdaftar.

Naskah lakon lainnya

  • Biar Kutulis untukmu Sebuah Puisi Jelek yang Lain

    Penulis

    Andre Nur Latief

    Tahun

    2010

    Panjang

    25

    halaman

  • bagaimana kalau Munir saja?

    Penulis

    Ikun Sri Kuncoro

    Tahun

    2010

    Panjang

    32

    halaman

  • Keluarga Moechtar

    Penulis

    Bintang Kichi Emzita

    Tahun

    2017

    Panjang

    32

    halaman

  • Benang-Benang yang Memilih Jalannya

    Penulis

    Nurul Inayah

    Tahun

    2023

    Panjang

    23

    halaman