bagaimana kalau Munir saja?

Naskah ini dilindungi hak cipta apabila hendak mementaskan harap hubungi kontak idrf

bagaimana kalau Munir saja?

Penulis

Ikun Sri Kuncoro

Tahun

2010

Panjang

32
halaman

Karakter

4

Genre

Realis

Rating Umur

18+

Peringatan Konten

Naskah mengandung isu sensitif seputar terorisme

Sinopsis

Lakon “Bagaimana kalau Munir saja?” karya Ikun SK mengisahkan Yuda (30 Tahun) yang sedang berdiskusi terkait tesisnya dengan dosen pembimbingnya, Dr. Wening. Yuda sedang menganalisa tentang topik terorisme, khususnya bagaimana politik ruang dan bahasa menjadi unsur penting dalam penyebaran informasi di Indonesia. Banyak yang dipertanyakan terkait terorisme dalam konteks yang kerap terjadi di Indonesia pada awal dekade 2000an, misalnya motif teror bom yang terjadi sering menyasar kalangan masyarakat tertentu, khususnya ras dan agama yang dianggap bersebrangan dengan ideologi pelaku teror atau yang sering disebut teroris.

Namun penyebutan atau penamaan teroris ini yang menjadi titik kritik dari Dr. Wening, dia beropini bahwa itu hanyalah bagaimana politik bahasa digunakan untuk memberi stigma pada kalangan tertentu, sebagai dalih motif yang lebih global seperti bagaimana politik dunia dan bentuk-bentuk neokolonialisme dan kapitalisme memegang peranan penting dalam politik penyebaran informasi. Justifikasi dan penormalan, ketika ada kasus penggerebekan teroris yang kerap terjadi pada awal tahun 2000an misalnya, yang biasanya mengakibatkan terbunuhnya terduga teroris, menjadi semacam konspirasi besar yang ada dalam diskusi antara Yudi dan Dr. Wening. Hingga sampai pada kasus kematian Munir, aktivis HAM yang sama-sama dikenal sangat ulet dalam proses mencari keadilan korban penghilangan paksa pada zaman orde baru.

Dan pada lakon ini, seperti judulnya, nama Munir muncul sebagai sebuah semangat, antara yang sudah mati dan yang akan lahir, seperti celetukan Jasmine, istri Yuda, yang seperti menggoda suaminya untuk memberi nama Munir ke sang jabang bayi yang sedang dikandungnya. Tapi Yuda punya motif keengganan yang lain atas pilihan nama itu, dan hal-hal lain yang masih Yuda sembunyikan dalam perannya, atau kita bisa sebut misi terselubungnya.

Naskah hanya dapat diakses oleh member. Silahkan masuk atau mendaftar jika Anda belum terdaftar.

Naskah lakon lainnya

  • Biar Kutulis untukmu Sebuah Puisi Jelek yang Lain

    Penulis

    Andre Nur Latief

    Tahun

    2010

    Panjang

    25

    halaman

  • Bukan Perjaka

    Penulis

    Trisa Triandesa

    Tahun

    2018

    Panjang

    22

    halaman

  • Kota dalam Teater

    Penulis

    Kala Teater Makassar / Shinta Febriany

    Tahun

    2017

    Panjang

    17

    halaman

  • Tigers are Just Oversized Cats

    Penulis

    Agnes Christina

    Tahun

    2022

    Panjang

    29

    halaman